LITOSFER
Mata Pelajaran : Geografi
Nama : Agus Eka Andrianto Putra
Kelas : X-7
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Kegiatan Belajar 1: STRUKTUR LAPISAN KULIT BUMI (LITHOSFER)
DAN BENTUK MUKA BUMI ... 5
Petunjuk ... 5
Uraian Materi ... 5
A. Struktur Lapisan Kulit Bumi (litosfer) ... 5
Kegiatan Belajar 2: PERUBAHAN BENTANG ALAM DAN DAMPAKNYA
TERHADAP KEHIDUPAN ... 19
Petunjuk ... 19
Uraian Materi ... 19
A. Bentang Alam Akibat Proses Pengikisan dan
Proses Pengendapan... 19
B. Bentang Alam Akibat Proses Pengendapan
(sedimentasi) 27
C. Dampak Perubahan Lithosfer Terhadap
Kehidupan ... 30
PENUTUP ... 35
DAFTAR PUSTAKA ... 37
PENDAHULUAN
Saya ucapkan “selamat“ kepada anda karena telah berhasil menyelesaikan modul sebelum ini dengan baik. Harapan saya semoga anda juga sukses dalam mempelajari modul ini. Modul yang anda pelajari ini berjudul “LITHOSFER’’.
Setelah mempelajari modul ini anda diharapkan dapat memprediksi dinamika
perubahan LITHOSPER dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi ini.
Materi pokok yang akan dibahas dalam modul ini adalah stuktur lapisan kulit bumi (LITHOSFER), bentuk bentuk muka bumi, perubahan bentang alam dan dampaknya terhadap kehidupan.
Untuk membahas materi pelajaran dalam modul ini dibagi menjadi dua kegiatan. Kegiatan belajar 1 membahas tentang struktur lapisan kulit bumi (LITHOSFER) dan bentuk muka bumi, kegiatan belajar 2 membahas tentang perubahan bentang alam dan dampaknya terhadap kehidupan.
Modul ini harus anda selesaikan dalam waktu 6 jam pelajaran (6 x 45 menit), termasuk penyelesaian latihan dan tugas-tugasnya.
Agar anda dapat memahami isi modul ini dengan baik, terlebih dahulu pahamilah kompetisi dasar maupun indicator sebelum anda mempelajari uraian materinya. Catatlah bagian-bagian yang belum anda pahami sebagai bahan diskusi dengan teman ataupun guru anda.
Kerjakan semua latihan dan tugas-tugas yang ada,namun jangan melihat kunci tugas terlebih dahulu. hal ini dimaksudkan agar anda dapat menilai penguasaan terhadap materi pelajaran yang telah anda pelajari.
Untuk menambah wawasan diharapkan anda juga membaca buku-buku bacaan
lain yang ada kaitannya dengan materi yang dibahas dalam modul ini.
Mengingat waktu yang terbatas, segera gunakan waktu anda untuk belajar sebaik
mungkin.
‘’Selamat belajar, Semoga berhasil’
STRUKTUR LAPISAN KULIT BUMI (LITHOSFER)
DAN BENTUK MUKA BUMI
A. Struktur Lapisan Kulit Bumi (litosfer)
Pertama tama perlu anda ketahui bahwa kata lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km.
Perlu anda pahami bahwa yang dimaksud batuan bukanlah benda yang keras saja berupa batu dalam kehidupan sehari hari, namun juga dalam bentuk tanah liat, abu gunung api, pasir, kerikil dan sebagainya.
Tebal kulit bumi tidak merata, kulit bumi di bagian benua atau daratan lebih tebal dari di bawah samudra.
Bumi tersusun atas beberapa lapisan yaitu:
a. Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang tersusun
dari lapisan nife (niccolum=nikel dan ferum besi) jari jari barisfer +- 3.470 km.
b. Lapisan antara yaitu lapisan yang terdapat di atas nife tebal 1700 km. Lapisan
ini disebut juga asthenosfer mautle/mautel), merupakan bahan cair bersuhu
tinggi dan berpijar. Berat jenisnya 5 gr/cm3.
c. Lithosfer yaitu lapisan paling luar yang terletak di atas lapisan antara dengan
ketebalan 1200km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.
Litosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:
1. Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan
alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL 2 O3.
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua.
Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35km.
Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:
- Kerak benua : merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit
di bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua.
- Kerak samudra : merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di
laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra
2. Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun
oleh logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa Si O2
dan Mg O lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada
lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro
magnesium dan batuan basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersipat
elastis dan mepunyai ketebalan rata rata 65 km .
Perhatikan gambar penampang bumi berikut ini:
DAN BENTUK MUKA BUMI
A. Struktur Lapisan Kulit Bumi (litosfer)
Pertama tama perlu anda ketahui bahwa kata lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km.
Perlu anda pahami bahwa yang dimaksud batuan bukanlah benda yang keras saja berupa batu dalam kehidupan sehari hari, namun juga dalam bentuk tanah liat, abu gunung api, pasir, kerikil dan sebagainya.
Tebal kulit bumi tidak merata, kulit bumi di bagian benua atau daratan lebih tebal dari di bawah samudra.
Bumi tersusun atas beberapa lapisan yaitu:
a. Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang tersusun
dari lapisan nife (niccolum=nikel dan ferum besi) jari jari barisfer +- 3.470 km.
b. Lapisan antara yaitu lapisan yang terdapat di atas nife tebal 1700 km. Lapisan
ini disebut juga asthenosfer mautle/mautel), merupakan bahan cair bersuhu
tinggi dan berpijar. Berat jenisnya 5 gr/cm3.
c. Lithosfer yaitu lapisan paling luar yang terletak di atas lapisan antara dengan
ketebalan 1200km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.
Litosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:
1. Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan
alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL 2 O3.
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua.
Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35km.
Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:
- Kerak benua : merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit
di bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua.
- Kerak samudra : merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di
laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra
2. Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun
oleh logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa Si O2
dan Mg O lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada
lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro
magnesium dan batuan basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersipat
elastis dan mepunyai ketebalan rata rata 65 km .
Perhatikan gambar penampang bumi berikut ini:
Gambar 04.01 Penampanmg bumi.
1. Batuan pembentuk lithosfer
Pada lithosfer terdapat tiga jenis batuan yaitu:
a. Batuan beku
b. Batuan sedimen
c. Batuan metamorf
Semua batuan pada mulanya dari magma
Magma keluar di permukaan bumi antara lain melalui puncak gunung berapi.
Gunung berapi ada di daratan ada pula yang di lautan. Magma yang sudah
mencapai permukaan bumi akan membeku. Magma yang membeku kemudian
menjadi batuan beku. Batuan beku muka bumi selama beribu-ribu tahun
lamanya dapat hancur terurai selama terkena panas, hujan, serta aktifitas
tumbuhan dan hewan.
Selanjutnya hancuran batuan tersebut tersangkut oleh air, angin atau hewan
ke tempat lain untuk diendapkan. Hancuran batuan yang diendapkan disebut
batuan endapan atau batuan sedimen. Baik batuan sedimen atau beku dapat
berubah bentuk dalam waktu yang sangat lama karena adanya perubahan
temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah bentuk disebut batuan malihan
atau batuan metamorf.
Untuk lebih memahami jenis-jenis batuan perhatikan uraian berikut:
a. Batuan Beku
Ada dua macam batuan beku, yaitu batuan beku dalam (contohnya batu
granit), dan batuan beku luar (contohnya batu andesit ). Untuk mengetahui
ketepatan batuan jenis batuan harus dilakukan uji laboratorium dengan
menggunakan mikroskop untuk melihat bentuk kristal batuanya.
Gambar 04.02 jenis jenis batuan beku
b.
Batuan sedimen
Ada beberapa macam
batuan sedimen, yaitu batuan sedimen klastik, sedimen
kimiawi dan sedimen organic. Sedimen klastik berupa campuran hancuran batuan beku, contohnya breksi,
konglomerat dan batu pasir. Sedimen
kimiawi berupa endapan dari suatu pelarutan, contohnya batu kapur dan batu giok. Sedimen organic berupa
endapan sisa sisa hewan dan tumbuhan laut contohnya batu gamping dan
koral.
Gambar 04 03 jenis jenis batuan sedimen
c.
Batuan Malihan (Batuan Metamorf)
Batuan
malihan atau metamorf adalah batuan yang berubah bentuk.
Contohnya
kapur (kalsit) berubah menjadi marmer, atau batuan kuarsa menjadi
kuarsit.
Gambar 04.04. jenis jenis batuan metamorf
2. Pemanfaatan lithosfer
Lithosfer merupakan
bagian bumi yang langsung berpengaruh terhadap kehidupan dan memiluki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan di bumi.
Litosfer bagian atas merupakan tempat hidup bagi manusia, hewan dan tanaman. Manusia melakukan aktifitas di atas
lithosfer.
Selanjutnya
lithosfer bagian bawah mengandung bahan bahan mineral yang sangat bermanfaat bagi
manusia. Bahan bahan mineral atau tambang yang berasal dari lithosfer bagian bawah
diantaranya minyak bumi dan gas, emas, batu bara, besi, nikel dan timah.
Melihat
manfaat Litthosfer yang demikian besar tersebut sepantasnyalah kita selalu bersyukur
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
3. Bentuk muka bumi sebagai akibat proses
vulkanisme dan diatropisme.
Mengapa
bentuk permukaan bumi tidak merata. Hal ini disebabkan karena adanya pengaruh
dari luar bumi dan dalam bumi itu sendiri.
Pengaruh
dari dalam bumi berupa suatu tenaga yang sangat besar sehingga dapat membentuk muka bumi
yang beraneka ragam. Tenaga yang berasal dari dalam bumi disebut endogen. Tenaga
yang berasal dari luar bumi disebut tenaga eksogen. Tenaga eksogen bersifat
merusak bentuk bentuk permukaan bumi yang dibangun atas tenaga endogen.
Tenaga
endogen meliputi tektonisme, vulkanisme dan seisme, sedangkan tenaga eksogen
meliputi pengikisan dan pengendapan.
Tenaga eksogen antara
lain meliputi pelapukan (weathering) dan erosi (pengikisan).
1.
Gejala vulkanisme.
Vulkanisme
yaitu peristiwa yang sehubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi.
Magma adalah campuran
batu-batuan dalam keadaan cair, liat serta sangat
panas yang berada dalam perut bumi. Aktifitas magma disebabkan oleh
tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya sehingga dapat terjadi retakan-retakan
dan pergeseran lempeng kulit bumi.Magma dapat berbentuk gas padat dan cair.
Proses terjadinya
vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup ke lithosfer (kulit bumi). Apabila penyusupan magma hanya sebatas kulit bumi bagian dalam dinamakan intrusi
magma. Sedangkan penyusupan magma sampai keluar ke permukaan bumi disebut
ekstrusi magma.
1.1
Intrusi magma
intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batu-batuan, tetapi tidak mencapai
permukaan bumi. Intrusi magma dapat
dibedakan menjadi empat, yaitu:
a) Intrusi datar
(sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup
diantara dua lapisan batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan
batuan tersebut.
diantara dua lapisan batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan
batuan tersebut.
b) Lakolit, yaitu
magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling
atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.
atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.
c) Gang
(korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup
dan membeku di sela sela lipatan (korok).
dan membeku di sela sela lipatan (korok).
d) Diatroma
adalah lubang (pipa) diantara dapur magma dan
kepundan gunung berapi bentuknya seperti silinder memanjang .
kepundan gunung berapi bentuknya seperti silinder memanjang .
1.2
Ekstrusi magma
Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan
magma hingga keluar Permukaan bumi dan
membentuk gunung api. Hal ini terjadi bila tekanan
Gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit bumi . Ekstrusi magma dapat di
bedakan Menjadi:
a) Erupsi
linier, yaitu magma keluar melalui retakan pada kulit bumi,
berbentukKerucut gunung api.
berbentukKerucut gunung api.
b) Erupsi
sentral, yaitu magma yang keluar melalui sebuah lubang
permukaan bumi dan membentuk gunung yang letaknya tersendiri.
permukaan bumi dan membentuk gunung yang letaknya tersendiri.
c)
Erupsi areal, yaitu magma yang meleleh pada permukaan bumi
karena letak Magma yang sangat dekat dengan permukaan bumi,
sehingga terbentuk kawah gunung berapi yang sangat luas.
karena letak Magma yang sangat dekat dengan permukaan bumi,
sehingga terbentuk kawah gunung berapi yang sangat luas.
Perhatikan
gambar berikut ini!
Gambar 04.05. Intrusi magma.
Gunung merupakan tonjolan pada kulit bumi
yang terdiri dari lereng dan puncak.
Rangkaian
dari gunung-gunung membentuk pegunungan. Gunung dan pegunungan terbentuk
karena adanya tenaga endogen.
Apabila suatu tempat di permukaan bumi yang pernah atau masih mengeluarkan magma maka terbentuklah gunung berapi.
Apabila suatu tempat di permukaan bumi yang pernah atau masih mengeluarkan magma maka terbentuklah gunung berapi.
Berdasarkan
tipe letusan gunung berapi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
a)
Gunungapi strato atau kerucut.
Kebanyakan gunung
berapi di dunia merupakan gunung berapai kerucut. Letusan pada gunung api
kerucut termasuk letusan kecil.letusan dapat berupa lelehan
batuan yang panas dan cair. Seringnya terjadi lelehan menyebabkan lereng gunugn
berlapis lapis.Oleh karena itu, gunung api ini disebut gunung api strato. Sebagian besar gunung berapi di sumatera, jawa,
bali, Nusa Tenggara dan Maluku termasuk gunung api kerucut.
Gambar 04 .06 Gunung api strato (kerucut)
b) Gunung api maar.
Bentuk
gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar seperti danau
kering. Jenis gunung api maar tidak banyak. gunung berapi ini terbentuk karena
ada letusan besar yang membentuk lubang besar pada puncak yang di sebut kawah.
Gunung api maar memiliki corong. Contohnya Gunung Lamongan jawa Timur dengan
kawahnya Klakah.
Gambar 04.07 gunung api maar.
c)
Gunung api perisai
Di Indonesia tidak ada gunung yang
berbentuk perisai. Gunung api
perisai contohnya Maona Loa Hawaii, Amerika Serikat. Gunung api
perisai terjadi karena magma cair keluar dengan tekanan rendah
hampir tanpa letusan. Lereng gunung yang terbantuk menjadi sangat
landai.
perisai contohnya Maona Loa Hawaii, Amerika Serikat. Gunung api
perisai terjadi karena magma cair keluar dengan tekanan rendah
hampir tanpa letusan. Lereng gunung yang terbantuk menjadi sangat
landai.
Gambar 04.08 Gunung api perisai
Gambar 04.09 Penampang gunung Api
Pada
umumnya bentuk gunung berapi di Indonesia adalah strato (kerucut). Gunung berapi yang pernah meletus, umunya
berpuncak datar. Oleh karena itu, di
Indonesia sering terjadi peristiwa gunung meletus. Magma yang keluar ke permukaan bumi ada yang padat cair
dan gas. Material yang digunakan oleh gunung api tersebut, antara lain:
1)
Eflata (material padat) berupa lapili, kerikil, pasir dan debu.
2)
Lava dan lahar, berupa material cair.
3)
Eksalasi (gas) berupa nitrogen belerang dan gas asam.
Ciri
cirri gunung api yang akan meletus, antara lain:
1)
Suhu di sekitar gunung naik.
2)
Mata air mejadi kering
3)
Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang kadang disertai getaran
(gempa)
(gempa)
4)
Tumbuhan di sekitar gunung layu, dan
5)
Binatang di sekitar gunung bermigrasi.
Tanda tanda
ini menandakan intrusi magma yang terus mendesak ke permukaan , apabila
desakan ini cukup kuat, yang terjadi adalah letusan gunung berapi. Setelah terjadi letusan
Gunung itu mengalami istirahat, tetapi aktifitas gunung tersebut masih berlangsung,
sehingga suatu saat dapat mengeluarkan suatu tanda tanda aktif kembali. Material vulkanik
yang terdapat pada gunung berapi setelah meletus (post vulkanik), antara lain:
desakan ini cukup kuat, yang terjadi adalah letusan gunung berapi. Setelah terjadi letusan
Gunung itu mengalami istirahat, tetapi aktifitas gunung tersebut masih berlangsung,
sehingga suatu saat dapat mengeluarkan suatu tanda tanda aktif kembali. Material vulkanik
yang terdapat pada gunung berapi setelah meletus (post vulkanik), antara lain:
1)
terdapatnya sumber gas H2 S, H2O,dan CO2.
2)
Sumber air panas atau geiser.
Sumber gas
ini ada yang sangat berbahaya bagi kehidupan. Bahkan dapat mematikan misalnya
yang terjadi pada Kawah Sinila (Dieng) disamping berbahaya , gejala post
vulkanik
bermanfaat juga bagi kehidupan manusia. Bahkan dapat juga di jadikan objek wisata , Misalnya
air panas dan kawah gunung berapi
bermanfaat juga bagi kehidupan manusia. Bahkan dapat juga di jadikan objek wisata , Misalnya
air panas dan kawah gunung berapi
Danau
vulkanik
Setelah
gunung merapi meletus atas kepundannya yang kedap air dapat menampung air dan membetuk danau. Danau
vulkanik adalah danau yang terbentuk akibat
letusan gunung yang kuat sehingga menghancurkan bagian puncaknya,
kemudian membentuk sebuah cekungan besar, cekungan
menampung air dan membentuk danau.
Contoh danau vulkanik,
antara lain: danau di pucak gunung lokon di Sulawesi
Utara dan Danau Kelimutu di Flores.
Manfaat
dan kerugian vulkanisme
Peristiwa
vulkanik selain memberikan manfaat juga dapat menimbulkan kerugian harta benda
maupun jiwa. Keuntungan yang kita peroleh setelah vulkanisme berlangsung antara
lain:
1)
objek wisata berupa kawah (Kawah gunung bromo ), sumber air panas
yang memancar (Yellowstone di amerika serikat, dan pelabuhan ratu
di cisolok), sumber air mineral (Maribaya di jawa barat dan Baturaden
di jawa tengah)
yang memancar (Yellowstone di amerika serikat, dan pelabuhan ratu
di cisolok), sumber air mineral (Maribaya di jawa barat dan Baturaden
di jawa tengah)
2)
Sumber energi panas bumi misalnya di kamojang, Jawa Barat.
3)
Tanah subur yang akan diperoleh setelah beberapa tahun kemudian.
Kerugian
yang kita alami terutama adalah berupa jiwa dan harta benda, karena:
1)
gempa bumi yang dapat ditimbulkanya dapat merusak bangunan.
2)
Kebakaran hutan akibat aliran lava pijar.
3)
Tebaran abu yang sangat tebal dan meluas dapat merusak kesehatan
dan mengotori sarana yang ada.
dan mengotori sarana yang ada.
2.
Bentuk
muka bumi akibat diatropisme
Ditropisme
adalah proses pembentukan kembali kulit bumi pembentukan
gunung-gunung, lembah-lembah, lipatan lipatan dan retakan retakan.
Proses pembentukan lembah kulit bumi tersebut karena adanya tenaga
tektonik.
gunung-gunung, lembah-lembah, lipatan lipatan dan retakan retakan.
Proses pembentukan lembah kulit bumi tersebut karena adanya tenaga
tektonik.
Tektonisme
adalah tenaga yang berasal dari kulit bumi yang menyebabkan
perubahan lapisan permukaan bumi, baik mendatar maupun vertikal.
Tenaga tektonik adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang
menyebabkan gerak naik dan turun lapisan kulit bumi. Gerak itu meliputi
gerak orogenetik dan gerak epirogenetik. (orogenesa dan epiro genesa).
perubahan lapisan permukaan bumi, baik mendatar maupun vertikal.
Tenaga tektonik adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang
menyebabkan gerak naik dan turun lapisan kulit bumi. Gerak itu meliputi
gerak orogenetik dan gerak epirogenetik. (orogenesa dan epiro genesa).
Gerak orogenetik adalah gerak yang dapat menimbulkan
lipatan patahan
retakan disebabkan karena gerakan dalam bumi yang besar dan meliputi
daerah yang sempit serta berlangsung dalam waktu yang singkat.
retakan disebabkan karena gerakan dalam bumi yang besar dan meliputi
daerah yang sempit serta berlangsung dalam waktu yang singkat.
a). Lipatan, yaitu gerakan pada
lapisan bumi yang tidak terlalu besar
dan berlangsung dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan
lapisan kulit bumi berkerut atau melipat, kerutan atau lipatan bumi ini
yang nantinya menjadi pegunungan. Punggung lipatan dinamakan
aliklinal, daerah lembah (sinklinal) yang sangat luas dinamakan
geosinklinal, ada beberapa lipatan, yaitu lipatan tegak miring, rebah,
menggantung, isoklin dan kelopak.
dan berlangsung dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan
lapisan kulit bumi berkerut atau melipat, kerutan atau lipatan bumi ini
yang nantinya menjadi pegunungan. Punggung lipatan dinamakan
aliklinal, daerah lembah (sinklinal) yang sangat luas dinamakan
geosinklinal, ada beberapa lipatan, yaitu lipatan tegak miring, rebah,
menggantung, isoklin dan kelopak.
PERUBAHAN BENTANG ALAM DAN
DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN
DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN
A. Bentang Alam Akibat
Proses Pengikisan dan Proses
Pengendapan
Pengendapan
Pada kegiatan 1, Anda
telah mempelajari tenaga endogen yang bersifat
membangun dan berasal dari dalam bumi. Pada kegiatan ini akan dibahas tentang
tenaga eksogen.
Tenaga
eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi dan bersifat merusak berupa air, gletser maupun sinar matahari.
Pengrusakan bentuk
muka bumi oleh tenaga eksogen berupa pelapukan, pengikisan (erosi) dan pengendapan.
1.
Pelapukan
Pelapukan adalah
proses pegrusakan atau penghancuran kulit bumi oleh
tenaga eksogen. Pelapukan di daerah daerah berbeda beda tergantung unsur
unsur dari daerah tersebut. Misalnya di daerah tropis yang pengaruh suhu
dan air sangat dominan, tebal pelapukan dapat mencapai seratus meter,
sedangkan daerah sub tropis pelapukannya hanya beberapa meter saja.
tenaga eksogen. Pelapukan di daerah daerah berbeda beda tergantung unsur
unsur dari daerah tersebut. Misalnya di daerah tropis yang pengaruh suhu
dan air sangat dominan, tebal pelapukan dapat mencapai seratus meter,
sedangkan daerah sub tropis pelapukannya hanya beberapa meter saja.
Menurut
proses terjadinya pelapukan dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:
-
pelapukan fiik atau mekanik
-
pelapukan organis
-
pelapukan kimiawi
Penjelasan
ketiga jenis tersebut adalah:
a.
Pelapukan fisik dan mekanik.
Pada proses ini batuan
akan mengalami perubahan fisik baik bentuk maupun ukuranya.
Batuan
yang besar menjadi kecil dan yang kecil menjadi halus. Pelapukan ini di sebut juga
pelapukan mekanik sebab prosesnya berlangsung secara mekanik.
Penyebab
terjadinya pelapukan mekanik yaitu:
1.
Adanya perbedaan temperatur yang tinggi.
Peristiwa ini terutama terjadi di daerah
yang beriklim kontinental atau beriklim
Gurun di daerah gurun temperatur pada siang hari dapat mencapai 50 Celcius.
Pada siang hari bersuhu tinggi atau panas. Batuan
menjadi mengembang, pada malam hari saat udara menjadi dingin, batuan mengerut. Apabila hal itu terjadi
secara terus menerus dapat mengakibatkan batuan pecah atau retak-retak.
2.
Adapun pembekuan air di dalam batuan
Jika air membeku maka volumenya
akan mengembang. Pengembangan ini
menimbulkan tekanan, karena tekanan ini batubatuan menjadi rusak atau
pecah pecah. Pelapukan ini terjadi di daerah yang beriklim sedang dengan pembekuan hebat.
3.
Berubahnya air garam menjadi kristal.
Jika air tanah mengandung garam, maka pada siang hari airnya menguapdan garam akan mengkristal. Kristal garam
garam ini tajam sekali dan
dapat merusak batuan pegunungan di sekitarnya, terutama batuan karang di daerah
pantai.
Penyebabnya
adalah proses organisme yaitu binatang tumbuhan dan manusia, binatang yang
dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga.
Dibatu-batu
karang daerah pantai sering terdapat lubang-lubang yang dibuat oleh binatang.
Pengaruh yang
disebabkan oleh tumbuh tumbuhan ini dapat bersifat mekanik atau kimiawi. Pengaruh sifat mekanik yaitu berkembangnya akar tumbuh-tumbuhan di dalam tanah yang dapat merusak
tanah disekitarnya. Pengaruh zat
kimiawi yaitu berupa zat asam yang dikeluarkan oleh akarakar serat makanan menghisap garam makanan. Zat
asam ini merusak batuan sehingga
garam-garaman mudah diserap oleh akar. Manusia juga berperan dalam
pelapukan melalui aktifitas penebangan pohon, pembangunan
maupun penambangan.
c.
Pelapukan kimiawi
Pada pelapukan ini
batu batuan mengalami perubahan kimiawi yang umumnya
berupa pengelupasan. Pelapukan kimiawi tampak jelas terjadi pada
pegunungan kapur (Karst). Pelapukan ini berlangsung dengan batuan air dan suhu yang tinggi. Air yang banyak
mengandung CO2 (Zat asam arang) dapat dengan mudah melarutkan
batu kapur (CACO2). Peristiwa
ini merupakan pelarutan dan dapat menimbulkan gejala karst. Di Indonesia
pelapukan yang banyak terjadi adalah pelapukan kimiawi. Hal
ini karena di Indonasia banyak turun hujan. Air hujan inilah yang
memudahkan terjadinya pelapukan kimiawi.
a. Dolina
Dolina adalah lubang lubang yang berbanuk corong. Dolina dapat terjadi karena erosi (pelarutan) atau karena
runtuhan. Dolina terdapat hampir di semua bagian pegununga kapur di jawa
bagian selatan, yaitu di pegunungan seribu.
b.
Gua dan sungai di dalam Tanah
Di dalam tanah kapur mula-mula terdapat
celah atau retakan. Retakan akan semakin besar dan membentuk gua-gua atau
lubang-lubang, karena
pengaruh larutan.Jika lubang-lubang itu berhubungan, akan terbentuklah
sungai-sungai di dalam tanah.
c.
Stalaktit adalah kerucut kerucut kapur yang bergantungan pada atap
gua. Terbentuk dari kapur yang tebal akibat udara masuk dalam gua.
Stalakmit adalah kerucut-kerucut kapur yang berdiri pada dasar gua.
Contohnnya stalaktit dan stalakmit di Gua tabunan dan gua Gong di
Pacitan, jawa Timur serta Gua jatijajar di Kebumen, Jawa Tengah.
gua. Terbentuk dari kapur yang tebal akibat udara masuk dalam gua.
Stalakmit adalah kerucut-kerucut kapur yang berdiri pada dasar gua.
Contohnnya stalaktit dan stalakmit di Gua tabunan dan gua Gong di
Pacitan, jawa Timur serta Gua jatijajar di Kebumen, Jawa Tengah.
Baik,
Pembahasan selanjutnya adalah akibat yang ditimbulkan dari proses pengikisan dan pengendapan.
Kita
mungkin berpikir bahwa jurang dan juga sungai yang berkelok kelok telah terjadi sejak awal padahal jurang tejadi karena adanya
proses pengikisan, sedangkan sungai yang
berkelok kelok selain disebabkan karena pengikisan, juga merupakan hasil pengendapan oleh tenaga air.
2.
Bentangan alam akibat pengikisan.
Air
yang mengalir menimbulkan gesekan terhadap tanah dan batuan yang di
laluinya. Gesekan akan semakin besar jika kecepatan dan jumlah air semakin
besar. Kecepatan air juga akan semakin besar jika gradien (kemiringan) Lahan
juga besar. Gesekan antara air dengan tanah atau batuan di dasar sungai
dan gesekan antara benda benda padat yang terangkat air oleh tanah atau
batuan di bawahnya dapat menyebabkan terjadinya pengikisan. Pengikisan
oleh air sungai yang terjadi secara terus menerus dapat mengakibatkan
terbentuk v, jurang atau ngarai, aliran deras dan air terjun.
laluinya. Gesekan akan semakin besar jika kecepatan dan jumlah air semakin
besar. Kecepatan air juga akan semakin besar jika gradien (kemiringan) Lahan
juga besar. Gesekan antara air dengan tanah atau batuan di dasar sungai
dan gesekan antara benda benda padat yang terangkat air oleh tanah atau
batuan di bawahnya dapat menyebabkan terjadinya pengikisan. Pengikisan
oleh air sungai yang terjadi secara terus menerus dapat mengakibatkan
terbentuk v, jurang atau ngarai, aliran deras dan air terjun.
a. Lembah
Apabila kecepatan
aliran air di dasar sungai vepat maka akan terjadi pengikisan di dasar sungai capat maka akan terjadi pengikisan di dasar sungai
atau sering di sebut erosi vertical. Apabila aliran aliran air yang cepat terjadi di tepi sungai maka akan
manyebabkan terjadinya pengikisan ke arah samping atau erosi ke samping.
Hasil erosi vertical, sungai semakin lama
semakin dalam, sedang erosi ke samping menyebabkan sungai samakin lebar. Erosi vertical membentuk
huruf v. Contoh lembah aria, Ngarai sianak serta Grand di Amerika Serikat.
b.
Jurang
Perhatikan
anda melihat adanya sungai yang sangat dalam dan sempit.
Bentang alam seperti itu termasuk jurang. Jurang terbentuk jika pengikisan
terjadi pada batuan yang resisten. Batuan resistenyang ada di kanan kiri
sungai tidak mudah terkikis oleh air, sedangkan erosi veritikal terus
berlangsung. Oleh karena itu erosi vertical berlangsung lebih cepat
dibandingkan erosi ke samping. Akibatnya, dinding sungai sangat miring
atau cenderung vertical dan dasar sungai dalam.bahan yang resisten
adalah batuan yang keras dan tidak mudah terkikis air.
Bentang alam seperti itu termasuk jurang. Jurang terbentuk jika pengikisan
terjadi pada batuan yang resisten. Batuan resistenyang ada di kanan kiri
sungai tidak mudah terkikis oleh air, sedangkan erosi veritikal terus
berlangsung. Oleh karena itu erosi vertical berlangsung lebih cepat
dibandingkan erosi ke samping. Akibatnya, dinding sungai sangat miring
atau cenderung vertical dan dasar sungai dalam.bahan yang resisten
adalah batuan yang keras dan tidak mudah terkikis air.
c. Aliran deras
Kadang
kala kita temui sungai yang pada beberapa bagianya sangat deras, sedangkan bagian yang lain tidak
deras. Aliran air sungai yang deras
terbentuk dari adanya jenis batuan yang selang- seling antara batuan yang resisten dan batuan yang tidak
resisten pada dasar sungai. Saat air melewati batuan yang
resisten, air akan sulit melakukan pengikisan, akibatnya dasar sungai menjadi tidak rata. Pada saat air melewati batuan
yang tidak resisten, terjadi turbulensi dan terbentuk seperti air terjun
pendek yang aliranya deras.
Bentang alam seperti ini
disebut rapit atau aliran deras.
Air
terjun terbentuk pada sungai yang jenis batuan di dasar sungai ada yang resisten yang tidak resisten.Proses
yang terjadi hampir sama dengan aliran
deras.
Hanya saja, pengikisan
air mengakibatkan perbedaan air yang cukup
besar antara batuan resisten dan batuan tidak resisten. Akibatnya, air
jatuh dari ketinggian membentuk air terjun. Lihat gambar di bawah ini.
besar antara batuan resisten dan batuan tidak resisten. Akibatnya, air
jatuh dari ketinggian membentuk air terjun. Lihat gambar di bawah ini.
3.
Pengikisan
(erosi) oleh air laut
Erosi oleh air laut
merupakan pengikisan di pantai oleh pukulan gelombang laut yang Terjadi secara terus - menerus
terhadap dinding pantai. Bentang alam
yang diakibatkan oleh erosi air laut, antara lain cliff (tebing terjal), notch (takik), gua di pantai, wave cut platform (punggung yang
terpotong gelombang), tanjung, dan teluk. Cliff terbentuk karena gelombang melemahkan batuan di pantai. Pada awalnya
gelombang meretakan batuan di pantai.
Akhirnya, retakan semakin membesar dan membentuk notch yang semakin dalam akan
membentuk gua. Akibat diterjang gelobang secara terus menerus mengakibatkan
atap gua runtuh dan membentuk cliff dan wave cut playform. Lihatlah gambar di
bawah ini!
Selanjutnya bagaimana
tanjung dan teluk dibentuk?
Tanjung adalah daratan
yang menjorok ke laut, sedang teluk adalah laut yang menjorok ke arah daratan.
Pantai memiliki jenis batuan yang berselang
seling antara batuan resisten dan tidak resisten. Pada batuan yang tidak
resisten akan dengan mudah tererosi,
sedangkan batuan yang resisten sulit untuk tererosi. Akibatnya, pada batuan yang tidak resisten akan terbentuk teluk
yang menjorok ke daratan pada batuan
yang resisten terbentuk tanjung yang menjorok ke laut.
Perhatikan gambar!
Perhatikan gambar!
1. Erosi oleh
es/gletser
Erosi oleh gletser
merupakan pengikisan yang dilakukan oleh gletser (lapisan es) di daerah pegunungan. Pengikisan ini terjadi di daerah
yang memiliki empat musim. Pada saat musim semi, terjadi erosi oleh gletser
yang meluncur menuruni lembah. Akkibatnya lereng menjadi lebih terjal. Contoh bentang alam yang terjadi akibat erosi
gletser adalah pantai fyord, yaitu
pantai dengan dinding yang berkelok kelok.
2. Erosi oleh
angin
Pengikisan
oleh angin banyak terjadi di daerah gurun atau di daerah yang
beriklim kering. Jika angin dan pasir mengikis batu batuan yang dilaluinya
maka akan membentuk batu cendawan di gunung pasir. Contohnya,
Tanah Loss di cina Utara (Gurun Gobi) yang memiliki tebal 600 m.
beriklim kering. Jika angin dan pasir mengikis batu batuan yang dilaluinya
maka akan membentuk batu cendawan di gunung pasir. Contohnya,
Tanah Loss di cina Utara (Gurun Gobi) yang memiliki tebal 600 m.
B.
Bentang Alam Akibat Proses Pengendapan (sedimentasi)
Sedimentasi adalah terbawanya material hasil
dari pengikisan dan pelapukan oleh Air,
angin atau gletser ke suatu wilayah yang kemudian diendapkan.
Semua batuan hasil pelapukan dan pengikisan yang diendapkan lama kelamaan akan menjadi batuan sedimen. Hasil proses sedimentasi di suatu tempat dengan tempat lain akan berbeda. Berikut ini akan dijelaskan ciri bentang lahan akibat proses pengendapan berdasarkan tenaga pengangkutnya.
Semua batuan hasil pelapukan dan pengikisan yang diendapkan lama kelamaan akan menjadi batuan sedimen. Hasil proses sedimentasi di suatu tempat dengan tempat lain akan berbeda. Berikut ini akan dijelaskan ciri bentang lahan akibat proses pengendapan berdasarkan tenaga pengangkutnya.
1) Pengendapan oleh air
Batuan
hasil pengendapan oleh air disebut sedimen akuatis. Bentang alam
hasil pengendapan oleh air, antara lain meander, dataran banjir, tanggul alam
dan delta.
hasil pengendapan oleh air, antara lain meander, dataran banjir, tanggul alam
dan delta.
a) Meander
Meander
merupakan sungai yang berkelok - kelok yang terbentuk karena adanya pengendapan. Proses berkelok-keloknya sungai dimulai dari
sungai bagian hulu.Pada bagian hulu, volume
air kecil dan tenaga yang terbentuk
juga kecil. Akibatnya sungai mulai menghindari penghalang dan mencari rute yang paling mudah dilewati.
Sementara, pada bagian hulu belum terjadi pengendapan.
Pada
bagian tengah, yang wilayahnya mulai datar aliran air mulai lambat dan
membentuk meander. Proses meander terjadi pada tepi sungi, baik bagian dalam maupun tepi luar. Di bagian sungai yang aliranya
cepat akan terjadi pengikisan sedangkan bagian tepi sungai yang lamban alirannya akan terjadi pengendapan.
Apabila hal itu
berlangsung secara terus-menerus akan membentuk meander.
Meander biasanya
terbentuk pada sungai bagian hilir, dimana pengikisan
dan Pengendapan terjadi secara berturut turut. Proses pengendapan yang
terjadi secara terus menerus akan menyebabkan kelokan sungai terpotong
dan terpisah dari aliran sungai, Sehingga terbentuk oxbow lake.
dan Pengendapan terjadi secara berturut turut. Proses pengendapan yang
terjadi secara terus menerus akan menyebabkan kelokan sungai terpotong
dan terpisah dari aliran sungai, Sehingga terbentuk oxbow lake.
b. Delta
Pada saat aliran air
mendekati muara, seperti danau atau laut maka kecepatan aliranya menjadi
lambat. Akibatnya, terkadi pengendapan sedimen oleh air sungai. Pasir akan
diendapkan sedangkan tanah liat dan Lumpur
akan tetap terangkut oleh aliran air. Setelah sekian lama , akan terbentuk lapisan - lapisan sedimen. Akhirnya
lapian lapisan sedimen membentuk dataran yang luas pada bagian sungai
yang mendekati muaranya dan membentuk
delta.
Pembetukan
delta memenuhi beberapa syarat. Pertama, sedimen yang dibawa oleh sungai harus banyak ketika akan masuk laut atau
danau. Kedua, arus panjang di sepanjang
pantai tidak terlalu kuat. Ketiga , pantai harus dangkal. Contoh bentang alam ini adalah delta Sungai Musi,
Kapuas, dan Kali Brantas.
c. Dataran banjir dan tanggul alam
Apabila
terjadi hujan lebat, volume air meningkat secara cepat. Akibatnya terjadi banjir dan meluapnya air hingga ke
tepi sungai. Pada saat air surut, bahan bahan yang
terbawa oleh air sungai akan terendapkan di tepi sungai. Akibatnya, terbentuk
suatu Dataran di tepi sungai. Timbulnya material
yang tidak halus (kasar) terdapat pada tepi sungai. Akibatnya tepi
sungai lebih tinggi dibandingkan dataran banjir yang terbentuk. Bentang alam itu disebut tanggul alam.
2) Pengendapan oleh
Air Laut
Batuan hasil
pengendapan oleh air laut disebut sedimen marine. Pengendapan oleh air laut dikarenakan adanya gelombang. Bentang alam hasil
pengendapan oleh air laut, Antara lain pesisir, spit, tombolo, dan penghalang pantai.
Pesisir
merupakan wilayah pengendapan di sepanjang pantai. Biasanya terdiri
dari material pasir. Ukuran dan komposisi material di pantai sangat berfariasi
tergantung pada perubahan kondisi cuaca, arah angin, dan arus laut.
dari material pasir. Ukuran dan komposisi material di pantai sangat berfariasi
tergantung pada perubahan kondisi cuaca, arah angin, dan arus laut.
Arus
pantai mengangkut material yang ada di sepanjang pantai. Jika terjadi
perubahan arah, maka arus pantai akan tetap mengangkut material material
ke laut yang dalam. ketika material masuk ke laut yang dalam, terjadi
pengendapan material. Setelah sekian lama, terdapat akumulasi material
yang ada di atas permukaan laut. Akumulasi material itu Disebut spit.
perubahan arah, maka arus pantai akan tetap mengangkut material material
ke laut yang dalam. ketika material masuk ke laut yang dalam, terjadi
pengendapan material. Setelah sekian lama, terdapat akumulasi material
yang ada di atas permukaan laut. Akumulasi material itu Disebut spit.
Jika
arus pantai terus berlanjut, spit akan semakin panjang. Kadang kadang
spit terbentuk melewati teluk dan membetuk penghalang pantai (barrier
beach).
spit terbentuk melewati teluk dan membetuk penghalang pantai (barrier
beach).
Apabila di sekitar
spit terdapat pulam, biasanya spit akhirnya tersambung dengan daratan, sehingga
membentuk tombolo.
Sedimen hasil
pengendapan oleh angin disebut sedimen aeolis. Bentang alam hasil pengendapan oleh angin dapat berupa gumuk pasir (sand dune).
Gumuk pantai dapat terjadi di daerah pantai maupun gurun. Gumuk pasir terjadi bila terjadi akumulasi pasir yang cukup
banyak dan tiupan angin yang kuat.
Angin mengangkut dan mengedapkan
Pasir di suatu tempat
secara bertahap sehingga terbentuk timbunan pasir yang disebut gumuk pasir.
4) Pengendapan oleh
gletser.
Ssedimen
hasil pengendapan oleh gletser disebut sedimen glacial. Bentang alam hasil Pengendapan oleh gletser adalah
bentuk lembah yang semula berbentuk
V menjadi U. Pada saat musim semi tiba, terjadi pengikisan oleh gletser yang meluncur menuruni lembah.
Batuan atau tanah hasil pengikisan juga
menuruni lereng dan mengendap di lemah. Akibatnya, lembah yang semula berbentuk V menjadi berbentuk U.
C.
Dampak Perubahan Lithosfer Terhadap Kehidupan
Perubahan
lithosfer yang akan dibahas di sini adalah perubahan yang mengarah kepada kerusakan di
muka bumi yang dinamakan juga sebagai degradasi.Degradasi di sini artinya penurunan
kwalitas maupun perusakan lahan. Penebangan
hutan yang semena - mena penyebab utama degradasi lahan. Selain itu
tidak terkendali dan tidak terencananya penebangan hutan secara baik merupakan bahaya Ekologis yang paling besar.
Ada beberapa faktor
penyebab terjadinya degradasi yaitu:
-
Erosi
-
Pestisida
-
bahan radio aktif
-
pupuk kimia
-
sampah organic (terutama dari derah perkotaan )
-
wabah dan penyakit (baik bagi manusia, hewan maupun pertumbuhan) dan
penyebaran organisma
yang menyebabkan infeksi,
-
limbah industri anorganik (berbentuk gas, cair dan padat.
Dampak erosi yaitu:
Erosi
mempunyai beberapa akibat buruk. Penurunan kesuburan tanah. Kedua
menurunnya produksi sehingga akan mengurangi pendapatan petani.Erosi tanah
dapat terjadi karena adanya curah hujan yang tinggi, vegetasi penutup lahan
yang kurang, Kemiringan lereng, dan tata guna lahan yang kurang tepat.
Pendangkalan sungai untuk mengalirkan air juga berkurang dan menyebabkan
bahaya banjir. Pendangkalan saluran pengairan mengakibatkan naiknya ...,
mengurangi luas lahan pertanian yang mendapat aliran irigasi.
menurunnya produksi sehingga akan mengurangi pendapatan petani.Erosi tanah
dapat terjadi karena adanya curah hujan yang tinggi, vegetasi penutup lahan
yang kurang, Kemiringan lereng, dan tata guna lahan yang kurang tepat.
Pendangkalan sungai untuk mengalirkan air juga berkurang dan menyebabkan
bahaya banjir. Pendangkalan saluran pengairan mengakibatkan naiknya ...,
mengurangi luas lahan pertanian yang mendapat aliran irigasi.
Kerusakan sumber daya
air selain banjir dan erosi adalah kekeringan dan pencemaran lingkungan yang
disebabkan oleh aktivitas manusia. Kerusakan sumber daya tanah dan air
merupakan masalah yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini karena sebagai sumber daya alam, tanah mempunyai peranan yang
sangat penting Sebagai sumber unsur
bagi tumbuhan dan sebagai media akar tumbuhan berjangkar dan tempat air tanah tersimpan.
Masalah
tanah dan air merupakan salah satu masalah yang kini menonjol di Daerah Aliran Sungai DAS, yang
diorientasikan kepada segi- segi pemgawetan tanah dan air dengan titik berat
kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat harus dirasakan oleh segenap
lapisan masyarakat.
Dampak degradasi lahan
terhadap lingkungan
Degradasi lahan dapat
terjadi di lingkungan kota maupun pedesaan.
a. Kerusakan
Lingkungan Kota
Migrasi
penduduk merupakan salah satu mekanisme untuk menjaga agar kepadatan penduduk tidak melampaui daya
dukung lingkungan. Salah satu migrasi yang banyak
terjadi aalah migrasi dari desa ke kotayang disebut urbanisasi. Proses urbanisasi itu umumnya makin kuat seiring dengan
makin meningkatkan fasilitas suatu
kota.
31
Kebiasaan yang membuang
sampah di mana dilakukan di kota. Di kota tidak ada daur ulang sampah padahal pelayanan sanitasi di kata
bertambah dan bahkan menurun.
Penurunan fungsi sanitasi dan tidak tersedianya airminum yang bersih mengakibatkan terjadinya
ledakan penyakit kolera secara berkala. Bentuk kerusakan lingkungan kota yang
lain adalah terjadinya banjir, kenaikan jumlah Penduduk dan
kesadaran lingkungan. Hal ini mengakibatkan permukaan
tanah yang kedap terhadap air bertambah. Sehingga sedikit air hujan yang dapat meresap ke dalam tanah.
Di
samping kerusakan sosial budaya, orang desa yang bermigrasi ke kota banyak yang
mempunyai pendidikan yang rendah dan tidak terampil. Oleh sebab itu, mereka kesukaran mendapatkan
pekerjaan yang layak.
b. Kerusakan
Lingkungan Desa
Usaha untuk menaikan
daya dukung lingkungan dengan menambah luas lahan
yang digunakan untuk pertanian merupakan reaksi terhadap kenaikan kepadatan
penduduk. Reaksi tersebut merupakan kekuatan yang disebut tekanan penduduk.
Tekanan penduduk
terhadap lahan semakin diperbesar oleh bertambah sempitnya lahan pertanian karena digunakan untuk kepentingan lain, misalnya
permukiman, jalan, dan pabrik. Kerusakan hutan membawa banyak akibat.
Hutan mempunyai fungsi perlindungan terhadap tanah.Tetesan air hujan
dengan energinya memukul permukaan tanah mengakibatkan
mengelupasnya butir-butir tanah. Proses ini disebut dengan erosi percikan
(splash erosion).
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad
yani dkk, Geografi Untuk SMA Kelas 1 Bandung : Grafindo Media
Pratama, 2004
Pratama, 2004
Asep
Soedjoko, Geologi Umum 1, Surabaya : UniversityPress IKIP Surabaya,
1977
1977
Ibrahim
Gunawan, Tektonik Lempeng, Bandung :Makalah Penataran IPBA
ITB Bandung, 1991
ITB Bandung, 1991
Karta
Saputra, Tehnologi Konsewasi Tanah dan Air, Jakarta: PT Bina Aksara,
1985
1985
Marbun
MA, Kamus Geografi,
Jakarta : Ghalia Indonesia, 1982 Sumadi Sutrijat, Geografi
1, Jakarta : Depdikbud ,
1999
Totok
Gunawan dkk, Fakta dan Konsep Geografi, Jakarta: Ganexa Exact,
2004
2004
Wardiyatunoko, K. Geografi
SMA , Jakarta : Erlangga,
2004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar